24 KALIMAT PENYEJUK HATI


1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati, cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmu manusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita.

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya.

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi.

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan, kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.

22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.

23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum - jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis.












found this stars layout at HOT Myspace Layouts / Myspace Comments

Penghuni Surga, yang Belum Pernah Mendirikan Sholat

“Hidup terlalu mahal untuk dibiarkan seperti air mengalir”

Bukit Uhud, baru saja menyaksikan kecamuk peperangan yang sangat dahsyat. Pertempuran besar-besaran kaum muslimin dan pasukan kafir Quraisy, baru saja usai dana meninggalkan keheningan mencekam. Para sahabat Rasulullah saw yang masih hidup melakukan penyisiran, memeriksa jasad pasukan Muslim yang banyak berjatuhan. Mereka memeriksa jasad-jasad itu satu persatu, sambil berusaha mengenali mereka. Kesediahan merambat dalam hati kaum muslimin. Diiringi desir angina di lembah Uhud, dan sesekali teriakan para pejuang yang terluka masih hidup, mereka mendapati banyak para sahabat yang gugur dalam peperangan itu.

Tiba-tiba terdengar teriakan yang membuat sebagian sahabat terkejut. “Ushairam, ini Ushairam…! Sejumlah orang berteriak terkejut melihat tubuh seorang yang mereka juluki Ushairam bergeletak bersimbah darah. Ushairam masih hidup. Tapi nafasnya tersengal-sengal. Luka di tubuhnya terlalu banyak mengeluarkan darah. Mereka terkejut, karena Ushairam tergeletak di temapat pasukan islam? Para sahabat bertanya, “Ushairam, kenapa berada disini? Apakah engakau memata-matai untuk kaummu atau karena menerima Islam?” Dengan bicara yang tersendak-senda, Ushairam berusaha menjelaskan, “Aku telah menerima Islam… aku beriman pada Allah dan Rasul-Nya… aku ambil pedangku dan aku berperang bersama Rasulullah…” belum usai menuntaskan perkataannya. Ushairam menghmbuskan nafasnya yang terakhir. Para sahabat lalu mengadukan peristiwa ini kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw menjawab dengan kalimat pendek yang begitu indah. “Ushairam termasuk ahli surga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Hajar dalam Tamyizus Shahabah2/526)

Ushairam, adalah julukan dari Amr bin Tsabit AlAsyhali Al Anshary ra. Ia keponakan sahabat Rasulullah saw saat hijrah ke Thaif, Khudzaifah bin Yaman ra. Mungkin sangat jarang mendapati atau mendengar nama ini disebut. Tapi dia adalah satu-satunya sabhabat Rasulullah yang mendapat predikat, ‘Penghubi Surga yang belum perna melakukan shalat’.

Kisah tentang Ushairam disebutkan oleh Abu Hurairah. Bahwa sejak Rasulullah mendakwahkan Islam, Ushairam sudah kerap diajak oleh kaum Muslimin untuk menerima agama Allah swt. Tapi Ushairam selalu mengatakan, “Kalau aku tahu apa yang kalian sampaikan itu adalah kebenaran aku pasti tidak akan menunda-nunda untuk mengitu kalian.” Itu saja yang dia ucapkan.

Sampai ketika detik-detik menjelang berkorbarnya perang Uhud. Allah swt memberi hidayah keimanan yang begitu kuat dalam hatinya. Ia tiba-tiba terlecut untuk bangkit mengangkat pedang dan segera menghela kudanya menghadap Rasulullah saw. Ushairam dengan tegas mengucapkan dua kalimat syahadat dan menyatakan dirinya masuk islam. Tak lama setelah itu, Ushairam sudah bergabung bersama pasukan islam lainnya sebagai pasukan Uhud. Banyak para sahabat yang belum mengetahui status keislamannya saat itu. Dalam peperangan Uhud, tubuh Ushairam tercabik-cabik. Ia pun akhirnya tersungkur setelah puluhan tebasan pedang, tombak dan panah yang bersarang di tubuhnya.

Betapa mulia dan bahagianya Ushairam saat ini. Berada di tman-taman surga. Meski belum sempat melakukan shalat satu kalipun dalam hidupnya. Tapi secepat ia memilih jalan Allah, secepat ia menuntaskan persembahan hidupnya di jalan Allah, secepat itulah perjalanannya menuju surga.

Ushairam telah berhasil melakukan revisi besar dalam hidupnya. Dan langkah revisi yang ia lakukan itu benar-benar membuahkan hasil yang sangat di dambakan semua orang, termasuk kita. Perjalanan hidup seseorang di suatu masa, memang tak menjadi ukuran apapun bahwa ia akan menjadi seperti apa di masa yang lain. Sepotong episode hidup seseorang di suatu waktu, tak pernah menjadi ukuran bahwa ia juga akan menjadi orang yang sama dengan episode hidupnya di masa tertentu. Ushairam adalah contohnya. Langkah perubahan yang ia lakukan begitu cepat mengantarkan pada posisi mulia.

Apa yang dilakukan Ushairam adalah pelajaran besar untuk kita, bahwa kita harus mempunyai waktu untuk segera merespon perubahan-perubahan dalam hidup ini. Merevisi hidup, merupakan perkara besar. Maka seseorang harus memiliki target dan ukuran revisi yang sudah jelas kebenarannya. Revisi selalu membutuhkan pengorbanan besar, mungkin juga rasa sakit. Ini jika kita harus merevisi dan merubah sesuatu yang buruk menjadi baik. Termasuk meninggalkan suatu kebiasaan buruk, mebuang tradisi buruk yang mungkin sudah dilakukan berulangkali dan kita merasakan kenikmatan sendiri melakukan keburukan itu.

Untuk membuang dan merevisi kebiasaan seperti itu , pasti tidak mudah. Karena seseorang harus siap menanggung kesulitan bahkan rasa sakit, untuk mengubahnya. Seperti perkataan Muhammad Natsir, “Sejarah telah menunjukkan, tiap-tiap bangsa yang telah menempuh ujian hidup yang sakit dan pedih, tapi tidak putus bergiat menentang marabahaya, berpuluh, bahkan beratus tahun lamanya, pada suatu masa akan mencapai satu tingakat kebudayaan yang sanggup memberikan penerangan kepada bangsa lain.”

Betapa banyak orang yang cenderung mau memeriksa perjalanannya lalu merevisi hidupnya. Sampai hidupnya perlahan terus di gerogoti usia, sampai jasadnya terus menerus dimakan waktu yang tak pernah berhenti. Hingga akhirnya ia tak mampu lagi melakukan perubahan yang berarti karena renta, atau karena usianya memang sudah selesai waktunya. Betapa banyak diantara kita yang tidak peduli dengan perguliran waktu, dan membiarkan hidupnya berjalan seperti air, tanpa target, tanpa terencana, tanpa tujuan yang jelas. Hingga hidupnya terjebak pada situasi yang tak memungkinkannya lagi berubah arah. Betapa banyak di antara kita, orang yang membiarkan kehidupannya berlalu dengan produktifitas kebaikan yang rendah, sementara orang-orang lain telah memiliki saham kebaikan di mana-mana. Hidupnya berlalu begitu saja. Dan berakhir begitu saja.

Hidup terlalu mahal untuk dibiarkan seperti air mengalir. Hidup harus direncanakan, diarahkan dan dipelihara sedemikian rupa agar tujuan hidup benar-benar tercapai. Hidup harus pula direvisi, dibenahi, dirubah jika perlu dan memang hidup mengalami perubahan. Seperti UShairam yang mengaetahui titik revisi yang harus ia jalani. Yang secepat kilat telah mengetahui jalan yang ia pilih, lalu ia mempersembahkan dirinya untuk jalan kebaikan yang menjadi pilihannya itu. Agar hidup ini bisa seiring sejalan dengan semakin bartambahnya amal-amal shalih yang menjadi alurnya. Sampai seperti apa yang dikatakan Usman bin Affan ra, “Tak ada kecintaan padaku pada perguliran hari dan malam, kecuali aku menemui Allah dengan membaca Mushaf.”













found this stars layout at HOT Myspace Layouts / Myspace Comments

TIADA GADING YANG TAK RETAK

Setitik embun di atas daun, jatuh ke bumi laksana hujan.
dosa bertimbun mohon diampun, tersirat khilaf mohon dimaafkan.
Powered by aristyviolita